Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Mahkamah Agung

Mahkamah Agung Kelebihan Hakim Agama dan TUN

Hasrat Mahkamah Agung (EU) untuk memperkenalkan sistem wilayah untuk mendengar kes mesti bermula dengan pemilihan calon presiden. Hakim utama yang akan dipilih mestilah benar-benar relevan dengan jenis kes. Terletak di MA. Penyelidik Majlis ÕºÕ¡Õ·Õ¿ÕºÕ¡Õ¶ Pembela Kemerdekaan Peredila (LeIP) mengingatkan Astrian Ahmed M.A. Tidak perlu ada Ketua Hakim Agama atau Pentadbiran Negeri (TUN) . “Kalau nak masuk sistem wad, cuma perlu ada hakim tertinggi agama dan pentadbiran awam.   hukumonline , Sabtu (7/5). Oleh itu, Astrian meneruskan bahawa LeIP mengesyorkan Suruhanjaya Kehakiman (JC) tidak harus bertanding sebagai Ketua Hakim Negara yang berpengalaman dalam pentadbiran agama dan awam. “Perkadaran mereka lebih tinggi daripada bilangan rumah yang datang untuk isu agama atau AI,” katanya. Menurut Astriani , kebanyakan kes yang dimiliki MG pada masa ini adalah mahkamah sivil dan jenayah secara amnya. Sebagai, KY Ö‡ Dewan Rakyat menumpukan usaha mencari calon untuk jawatan Ketu

Antara Judicial Review Mahkamah Konstitusi dan Judicial Review Mahkamah Agung

Apakah perbezaan antara peperiksaan fizikal Mahkamah Perlembagaan dan peperiksaan fizikal Sarjana? Kenapa mesti berbeza? Ini adalah beberapa soalan yang biasa kita dengar dalam kehidupan seharian kita. Atas sebab ini, adalah perlu untuk mengetahui beberapa perbezaan antara penilaian kehakiman terhadap bidang kuasa Mahkamah Perlembagaan dan semakan kehakiman terhadap bidang kuasa Mahkamah Agung. Kedua-dua jenis percubaan utama mesti difahami supaya tiada kesilapan dalam prosedur permohonan yang boleh mengakibatkan pengisytiharan tidak boleh diterima ( Niet Onvankelijke Verlkraad ). a.   Kuasa       1- Semakan Mahkamah Perlembagaan :   atau Pemeriksaan undang-undang dan peraturan Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia ; B. Penyelesaian perselisihan kewenangan lembaga negara yang dianut dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; c.   keputusan untuk membubarkan parti politik; Dan juga Dr   menyelesaikan pertikaian mengenai keputusan piliha

MA Tolak Kewenangan KY Menghukum Hakim

Pembahasan RUU Reformasi UU No. 22 Tahun 2004 bagi Komisi Yudisial (RUU KY) terus berakselerasi. Faktur untuk KY ini akan segera ditandatangani pada bulan Juni. Beberapa kontribusi diberikan untuk memperkuat RUU ini. Salah satunya dari Mahkamah Agung (MA). Mahkamah Agung, sebagai pihak "pengawas", tentu akan tertarik dengan undang-undang ini di masa mendatang. Hakim Agung Abdul Ghani Abdullah yang ditunjuk oleh Mahkamah Agung untuk membahas RUU KY ini, Ia mengkritisi esensi RUU tentang kewenangan Komisi Yudisial untuk menjatuhkan sanksi kepada hakim yang bermasalah. "Ini sebabnya. Tidak ada hubungan struktural antara KY dan pengadilan. Satu-satunya yang dapat menjatuhkan sanksi kepada hakim adalah Mahkamah Agung," katanya, Kamis dalam rapat dewan rancangan K.Yu di gedung l DNR. 19). Rancangan undang-undang Komisi Yudisial mengatur tentang pemberian wewenang tersebut dalam pasal 20 ayat 1 huruf e) dari kitab undang-undang ”. Abdul Ghani meminta ketentuan i

Dissenting Opinion

Ontstandigheid is one of the most popular English languages ​​and one of the most popular dissenters in the world. "Like " means Pendpat, Pikiran, Parson. If you want to do that, you can use the term " conflicting opinion ", which means " the first person you want to know is the right person ." From Wikipedia, the free encyclopedia pendapat majoritas Majelis dalam hal penilaian terhadap hal tertentu. Different opinions are shared and Apu is appointed thirteen. Akan Tetapi, Andersdenkende Opini Lebih Kepada Penhargaon Terhadap Pendapat Seorang Hakim (Atau Lebih) Tentan Parkara Ako ; Aukkeke Maning Terjadi Karena Beberapa Sebab: Explanation Young Berbeda Dari Kasus Hukum, Pengunan Princip-Principal Young Barbeda, or Penafsiran Young Barbeda Dari Fakta-Fakta. If you mean it, you have a menu called "Set up a Tidak Setuzu Sebajian Tarantu from Bagian Tarantu". Use of universal law and fundamental law in American and English. The

Kasus suap Hakim Syarifuddin, sebuah lingkaran setan yang harus dihentikan

Semua ajaran agama mengatakan bahwa korupsi (termasuk suap dan korupsi) adalah tindakan keji yang tidak pernah bisa dibenarkan. Ada juga hadits dalam Islam yang mengatakan: "Suap dan penerimanya terbakar". Rabu (6 Januari 2011) Hakim BPK Syarifuddin (hakim pailit Pengadilan Negeri Jakarta Pusat) ditangkap di rumahnya. Ia diduga menerima suap dari PT Skycamping Indonesia, salah satu wali pailit. Juga disita $ 116.128, Singapura $ 245.000, 20.000 yen Jepang, 12.600 rial Kamboja, dan 392 juta rupee. Penangkapan Hakim Serifuddin ditambahkan ke daftar hakim yang ditangkap karena suap. Sebelumnya, Hakim Muhtadi Asonon (Ketua Pengadilan Negeri Tangerng) didakwa menerima suap sebesar $40.000 dari Gayus Tamboona. Hakim Ibrahim (Hakim Pengadilan Tinggi DC) juga menerima suap $300 juta dari pengusaha Drianos Lunguk Citrus melalui pengacaranya Adner Seattle. Kasus suap ini semakin merusak peradilan Indonesia. Kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan, terutama hakim dan st